1.Pulau Semakau, Singapura
Pulau kecil yang tampak
modern ini sebenarnya adalah bekas desa nelayan yang direvitalisasi.
Ketika pemerintah Singapura membeli pulau tersebut, dalam waktu singkat
Pulau Semakau menjadi tempat pembuangan sampah. Sebagian besar limbah
yang dihasilkan oleh warga negara kota itu dibuang ke Pulau Semakau.
Kemudian dalam satu
dekade terakhir pemerintah Singapura memutuskan untuk mengalihfungsikan
pulau itu dan merombaknya menjadi kawasan cagar alam. PUlau Semakau
dibersihkan dari sampah-sampah dan dihijaukan kembali.
Sekarang pulau itu
menjadi habitat burung-burung dan dikelilingi hutan bakau yang lebat.
Bahkan di lepas pantainya kini tumbuh subur karang yang tersusun dari
koral hidup, menandakan kalau lingkungan di sana cukup bersih untuk
menjadi tempat berkembang biak koral.
Sekarang ini wisatawan
bisa mengunjungi Pulau Semakau untuk menyaksikan keindahan alamnya.
Tetapi akan ada seorang pemandu terlatih yang bertugas menemani setiap
kelompok turis. Peraturan ini diberlakukan untuk mencegah para
pengunjung melakukan tindakan tak bertanggungjawab yang dapat merusak
lingkungan seperti membuang sampah sembarangan.
2.Bukit Trashmore, Illinois, Amerika Serikat
Dari namanya yang
berhubungan dengan sampah atau trash dalam bahasa Inggris sudah terlihat
jelas kalau bukit ini merupakan tempat pembuangan sampah. Bukit
Trashmore merupakan tempat pembuangan sampah-sampah padat yang berasal
dari daerah Illinois dan sekitarnya.
Nama Trashmore sendiri
diberikan karena kondisi lingkungan bukit di mana tanah bercampur dengan
tumpukan sampah yang dibuang ke sana selama bertahun-tahun.Bukit
yang masuk dalam kawasan Robert E. James Park di Evanston, Illinois ini
ditutup pada tahun 1965, kemudian beralih fungsi dari tempat pembuangan
sampah padat menjadi taman umum.
Taman ini dilengkapi dengan fasilitas olah raga yang cukup lengkap seperti lapangan basket,
arena ski, dan ice skating. Sebagian area taman dipersiapkan untuk
menjadi tempat piknik bagi pengunjung. Tak ada lagi sampah dan bau tak
sedap yang tidak sedap dipandang mata.
Tempat ini malah jadi tempat rekreasi murah meriah yang populer di antara warga masyarakat hingga sekarang.
3.Sai Tso Wan, Hong Kong
Sai Tso Wan Recreation
Ground adalah sebuah taman rekreasi berfasilitas lengkap yang ada di
daerah Lam Tin, Hong Kong. Taman ini merupakan fasilitas rekreasi
pertama di Hong Kong yang dibangun secara permanen di lokasi pembuangan
sampah.
Pada tahun 1978 sampai
1981, area Sai Tso Wan berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah resmi
bernama Sai Tso Wan Landfill. TPS ini menampung limbah dan sampah dari
daerah Kowloon Timur.
Menurut Wikipedia, ketika beroperasi TPS ini bisa menampung sekitar 1.6 juta ton sampah yang terdiri dari sampah rumah
tangga dan limbah prabrik. Saking penuhnya bukit sampah di tempat ini
sampai setinggi 65 meter. Setelah operasinya dihentikan, area TPS ini
ditimbun dengan tanah kemudian direklamasi.
Proses revitalisasi Sai
Tso Wan berjalan cukup lama, mulai dari tahun 1995 sampai 2004. Sekarang
TPS itu sudah berubah menjadi taman rekreasi dengan aneka fasilitas,
mulai dari lapangan olah raga, taman bermain, jogging track, dan tempat
piknik.
Selain itu di sana
terdapat kincir angin dan sistem penampungan air hujan yang canggih.
Berkat semua itu Sai Tso Wan dijadikan daerah percontohan dalam gerakan
penghijauan yang digalakkan pemerintah Hong Kong. Selain itu keberadaan
taman rekreasi itu telah meningkatkan taraf ekonomi bagi warga sekitar.
4.Cesar Chavez Park, Amerika Serikat
Taman Cesar Chavez yang
terletak di daerah Berkeley, California dulunya adalah lokasi pembuangan
sampah terbesar di Bay Area yang beroperasi sejak tahun 1957. Pada
tahun 1969 tempat pembuangan sampah padat yang dihasilkan rumah tangga itu mengadopsi Marina Master Plan, sebuah program revitalisasi lokasi pembuangan sampah menjadi tempat rekreasi umum.
Pada tahun 1991 program
itu rampung dan taman rekreasi umum dengan nama North Waterfront Park
dibuka. Pada tahun 1996 barulah taman itu berganti nama menjadi Cesar
Chavez Park.
Atraksi yang ditawarkan
taman ini memang tidak banyak. Di sana hanya terdapat padang rumput luas
yang dimanfaatkan para pengunjung untuk bermain layang-layang, piknik,
dan jogging. Ada juga hiking track sederhana yang dipakai oleh para
pendaki.
Kadang pengunjung hanya
duduk di area piknik dengan fasilitas meja barbeque untuk menikmati
piknik sederhana sambil menikmati pemandangan perairan di sekitar area
taman. Selain itu Cesar Chavez Park juga rutin mengadakan berbagai
perayaan dan festival.
5.Pantai Kaca Fort Bragg, Amerika Serikat
Pantai Fort Bragg
merupakan salah satu pantai dengan kondisi alam yang unik. Di tempat ini
pasir pantainya bercampur dengan pecahan-pecahan beling memenuhi hampir
keseluruhan pesisir pantai. Anehnya pecahan-pecahan kaca tersebut tidak
dapat melukai kaki, malah justru tampak indah seperti kerikil-kerikil
yang terbuat dari batu permata.
Seperti ditulis
Unfinished Man, pantai ini dulunya merupakan lokasi pembuangan sampah
warga sejak tahun 1949. Selama 18 tahun lebih para pengunjung pantai
membuang botol bekas dan sampah lainnya di sekitar pantai.
Pecahan kaca ini sudah
mengalami erosi karena air laut yang menerpa, sehingga permukaannya
menjadi halus. Pecahan kaca berwarna-warni tersebut jadi tampak seperti
manik-manik kaca yang menjadi perhiasan pantai ini. Sekarang taman ini
menjadi bagian dari MacKerricher State Park. Selain di Fort Bragg, di
Kauai, Hawaii juga terdapat pantai berpasir kaca.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !