1. Hombo Batu; Atau yang biasa disebut Lompat Batu.
- Fakta yang pertama, yang tentunya sudah tidak asing lagi yaitu Tradisi Lompat Batu atau biasa disebut Hombo Batu” oleh
masyarakat Suku Nias. Tradisi ini bisa ditemukan antara lain di Desa
Bawomataluo Kabupaten Nias Selatan. Tradisi ini sudah ada sejak dahulu
kala di masa para leluhur, dijadikan sebagai ajang uji mental & fisik bagi setiap pemuda suku nias. Adapun Batu yang di lompati tersebut merupakan batu-batu besar dan disusun layaknya piramida dengan
tinggi 2 (dua) meter, lebar 90 (sembilan puluh) sentimeter dan panjang
60 (enam puluh) sentimeter dengan permukaan atas yang datar dan terdapat
batu penopang berukuran kecil sebagai pijakan kuda-kuda untuk melompat
ke batu yang besar. (Baca: Tradisi Lompat Batu).
2. Kontsruksi dan Tehnik Bangunan/Rumah Adat/Tradisional Suku Nias Yang Ramah Lingkungan.
- Fakta menarik selanjutnya dari Suku Nias adalah pada Bangunan/Rumah Tradisionalnya. Dimana Konstruksi Dan Tehnik pembuatannya sangat ramah lingkungan. Faktor masuknya penerangan yang berasal dari cahaya alam dengan posisi jendela berada diatas atap. Keberadaan kisi-kisi jendela serta ruang pada bagian atap yang luas memaksa sirkulasi udara masuk kedalam rumah sehingga menciptakan suhu yang sejuk di dalam rumah. Dan beberapa konstruksi serta tehnik lainnya yang justru memiliki perbedaan dan kelebihan tersendiri dari tiga bagian wilayah tengah, utara dan selatan di Pulau Nias. (Baca: Kontsruksi dan Tehnik Bangunan/Rumah Tradisional Suku Nias Yang Ramah Lingkungan)
- Fakta berikutnya adalah tentang Bahasa Nias atau disebut Li Niha. Meskipun bahasa Nias masih belum diketahui persis asal-usulnya, namun keunikan pada bahasa ini disetiap akhir kalimat atau kata, memiliki akhiran huruf vokal atau huruf hidup. Bahasa Nias mengenal enam huruf vokal, yaitu a,i,u,e,o, ditambah dengan huruf ö (baca: “e”nam).
- Omo Sebua adalah jenis rumah adat atau rumah tradisional dari Pulau Nias, Sumatera Utara. Omo sebua adalah rumah yang khusus dibangun untuk kepala adat desa dengan tiang-tiang besar dari kayu besi dan atap yang tinggi. Omo sebua didesain secara khusus untuk melindungi penghuninya daripada serangan pada saat terjadinya perang suku pada zaman dahulu. Akses masuk ke rumah hanyalah tangga kecil yang dilengkapi pintu jebakan. Bentuk atap rumah yang sangat curam dapat mencapai tinggi 16 meter. Selain digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, omo sebua pun diketahui tahan terhadap goncangan gempa bumi.
- Meskipun para peneliti Arkeologi belum menemukan secara pasti siapa dan dimana asal-usul suku nias karena adanya missing link. Namun melalui penelitian genetika diperkirakan bahwa leluhur suku nias datang dari Taiwan melalui jalur Filipina sekitar 4000-5000 tahun lalu. Penelitian tersebut dilakukan melalui 440 contoh darah warga di 11 desa di Pulau Nias. Kromosom-Y dan mitokondria-DNA orang Nias sangat mirip dengan masyarakat Taiwan dan Filipina. Kromosom-Y adalah pembawa sifat laki-laki. Manusia laki-laki mempunyai kromosom XY, sedangkan perempuan XX. Mitokondria-DNA (mtDNA) diwariskan dari kromosom ibu. (Baca: Penelitian Arkeologi).
Sebagai catatan bahwa 5 Fakta yang
dituliskan diatas hanyalah sekelumit kecil dari fakta menarik lainnya
tentang Suku Nias. Tidak dapat dipungkiri bahwa Sejarah, Tradisi dan
Budaya Nias memiliki ragam yang sangat banyak dan layak untuk dipelajari
baik oleh masyarakat nias sendiri maupun masyarakat luar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !