1. Piala Dunia 1950
Piala Dunia
ini diadakan di Brasil, setelah Peran Dunia II berakhir. Karena menjadi
tuan rumah setelah tragedi besar dunia terjadi, banyak pihak yang
berharap Brasil dapat memenangkan turnamen ini.
Saat berhadapan dengan Uruguay di final, Brasil sebenarnya hanya membutuhkan satu gol saja untuk menang. Namun sayang, mimpi indah itu harus buyar karena akhirnya Uruguay menang dengan skor 2-1. Ini adalah Piala Dunia kedua bagi Uruguay, dan mereka berhasil mengakhirinya dengan indah.
2. Piala Dunia 1994
Amerika Serikat menjadi tuan rumah pada pagelaran Piala Dunia
tahun 1994. Ada kenangan indah, ada pula kenangan menyedihkan dari
turnamen ini. Bulgaria dan Swedia menjadi tim kuda hitam yang berhasil
membuat dunia terkejut.
Bulgarian bahkan sempat
mengalahkan Jerman dan dielu-elukan hingga berhasil mencapai babak
perebutan juara 3 dan 4. Amerika Serikat sendiri saat itu merekrut
pemain-pemain amatir yang tidak bermain untuk klub sepakbola manapun di
dunia ini, namun malah berhasil tembus putaran kedua. Setelah pengalaman
ini, liga MLS pun akhirnya dibentuk beberapa tahun kemudian.
Sayangnya, insiden
pembunuhan pe sepakbola Kolumbia, Andres Escobar, gara-gara gol bunuh
diri yang dilakukannya, memberi catatan hitam pada Piala Dunia ini.
3. Piala Dunia 1954
Negara Swiss adalah tuan rumah dari Piala Dunia
tahun 1954. Di tahun ini, pesepakbola asal Hungaria, Ferenc Puscas dan
Sandor Kocsis menjadi primadona karena timnas mereka tampil begitu
menawan, hingga mendapat julukan "Magical Magyars".
Meski mencapai babak
final, Hungaria harus rela kalah pada Jerman Barat, padahal sudah sempat
memimpin 2-0. Kejadian ini kemudian dikenal dengan nama "Miracle of
Bern". Sayangnya, "Bern" juga mewarnai tawuran sengit antara Hungaria
dan Brasil yang diberi sebutan "Battle of Bern".
4. Piala Dunia 1990
Meski memori buruk tentang Piala Dunia
1990 di Italia lebih banyak daripada memori indahnya, tetap saja Piala
Dunia era ini masih begitu sulit dilupakan. Ada setidaknya 16 kartu
merah yang dikeluarkan wasit di sepanjang turnamen, dan rata-rata gol
yang tercipta di tiap pertandingan hanya sampai 2,21 saja.
Meski begitu, beberapa
memori indah yang pantas dikenang tetap ada, antara lain Roger Milla
yang berhasil melesakkan gol ke gawang lawan untuk Kamerun dan membawa
timnasnya ke perempat final, dan penalti David O'Leary yang begitu
legendaris.
5. Piala Dunia 1966
Pada tahun 1966, Piala Dunia
digelar di 'kampung halamannya sepakbola', Inggris. Piala Dunia ini
juga yang menjadi satu-satunya kebanggaan Inggris sampai sekarang,
karena tidak pernah menang lagi setelah itu.
Korea Utara menjadi
timnas yang melejit sebagai kuda hitam, dengan mengalahkan Italia dengan
skor 1-0, dan membuat kelabakan tim Portugal sebelum akhirnya malah
kalah dengan skor 5-3. Kemenangan tim Inggris dari Jerman Barat saat itu
didapat dari dua gol Geoff Hurst di menit-menit mendebarkan babak extra
time.
6. Piala Dunia 2006
Italia mereguk kemenangan manis pada Piala Dunia tahun 2006. Meski sempat diwarna kontroversi Materazzi-Zidane, kemenangan mereka tetap indah dan begitu membanggakan.
Brasil, yang diharapkan
mampu mencetak sejarah indah lagi, malah kalah dari Prancis di babak
semifinal dan melepaskan tampuk juara ke tangan Italia, yang berhasil
mengalahkan Jerman di babak semifinal.
Meski harus melalui
drama adu penalti yang sangat menguras emosi dan tenaga, timnas Italia
akhirnya pulang dari Jerman dengan membawa kebanggaan bagi bangsa.
7. Piala Dunia 1986
Anda pasti masih belum bisa melupakan insiden "Hands of God" yang dilakukan oleh sang legenda Argentina, Maradona? Kontroversi itu terjadi di turnamen Piala Dunia tahun 1986.
Meski sempat membuat geger dunia, akhirnya timnas Argentina menang
dengan skor 3-2, mengalahkan timnas Jerman Barat. Aksi Maradona
tersebut kemudian terus menjadi pembicaraan hingga kini, dan
disebut-sebut sebagai insiden yang paling berpengaruh dalam dunia
sepakbola.
8. Piala Dunia 1970
Masa keemasan Pele salah satunya adalah pagelaran Piala Dunia tahun 1970. Saat itu, timnas Brasil juga diperkuat oleh para pemain emas sekelas Jairzinho, Rivelino dan Tosto.
Selain Brasil, tim lain
yang juga mencetak prestasi cemerlang adalah Jerman Barat, yang memiliki
Gerd Muller, sang pencetak 10 gol dalam sejarah Piala Dunia. Muller akhirnya diganjar piala sepatu emas, Golden Boot, untuk pertama kalinya. Jerman Barat finish di peringkat ketiga.
9. Piala Dunia 1998
Sebagai tuan rumah Piala Dunia
tahun 1998, Prancis berhasil mereguk kemenangan kandang yang paling
manis. Dengan jumlah peserta yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,
yakni 32 tim, Piala Dunia 1998 memang diakui banyak media internasional
sebagai turnamen yang paling seru.
Kroasia, sebagai tim baru yang tembus Piala Dunia
untuk pertama kalinya, langsung menggebrak publik dengan lolos menjadi
juara ketiga. Brasil yang awalnya tak menurunkan Ronaldo di babak final,
akhirnya harus menyesal bertekuk lutut pada Prancis yang saat itu
diperkuat Zidane, Thierry Henry, dan Thuram.
10. Piala Dunia 1982
Banyaknya insiden kontroversial dari Piala Dunia
tahun 1982 membuatnya menjadi salah satu pagelaran Piala Dunia yang
paling tak bisa dilupakan. Insiden pemukulan yang dilakukan oleh kiper
Jerman Barat, Harald Schumacher, kepada pemain timnas Prancis, Patrick
Battiston, hingga tak sadarkan diri menjadi salah satu alasannya.
Hingga Paolo Rossi, sang
legenda Italia yang kembali berlaga di ajang internasional setelah
melewati masa hukuman dilarang merumput selama 2 tahun gara-gara kasus
match-fixing.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !