1. Mengikat gembok cinta, Eropa
Mengikatkan gembok
dengan nama pasangan masing-masing merupakan tradisi populer di Eropa.
Tradisi ini mulai marak sejak tahun 2000-an. Di Roma, para pasangan
menggantungkan gembok cinta di jembatan Ponte Milvio. Tradisi tersebut
terinspirasi dari buku I Want You karangan penulis Italia, Federico
Moccia.
Sementara di Serbia
tradisi ini sudah dikenal sejak zaman Perang Dunia II. Menurut mitos
yang beredar, tradisi gembok cinta di sana bersumber dari seorang gadis
yang mati karena patah hati setelah kekasihnya memutuskan pertunangan.
Kemudian sejak itu para gadis mengikatkan gembok di jembatan tempat
mereka sering bertemu dengan kekasih mereka agar hati mereka selalu
terikat.
Di Prancis tradisi ini
sempat membuat pusing pemerintah kota. Karena banyaknya gembok yang
terikat di jembatan-jembatan kota sehingga dikhawatirkan mengganggu
kelestarian warisan arsitektur di sana.
2.Hari Karva Chauth, India
Jika Anda termasuk
penggemar film India, mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan
festival Karva Chauth. Benar, Karva Chauth adalah hari yang sangat
penting bagi para wanita di India. Pada hari besar tersebut para wanita
berpuasa serta berdoa untuk para suami dan pasangan mereka.
Tradisi yang paling Anda
ingat dari Karva Chauth mungkin adalah prosesi fera, di mana para
wanita menangkap bayangan bulan purnama di baskom, saringan, atau kain
renda, kemudian memandang wajah suami mereka dengan cara yang sama.
Pada hari Karva Chauth para mertua juga mengirimkan sargi kepada menantu mereka. Sargi adalah barang-barang hantaran pernikahan.
3.Gubuk cinta, Kamboja
Suku Kreung, salah satu
etnis di Kamboja punya tradisi yang cukup tak biasa. Para orangtua yang
memiliki anak gadis biasa membangun sebuah gubuk kecil dari bambu. Si
gadis akan ditinggal di gubuk tersebut. Kemudian para pemuda yang belum
menikah diperkenankan masuk ke dalam untuk mengenal si gadis, bercinta
dengannya, dan bermalam di sana. Si gadis akan menemui dan 'mengenal'
sederetan pemuda sampai akhirnya dia menemukan satu orang yang cocok dan
ingin dia nikahi. Baca selengkapnya Tradisi Unik Gubuk Cinta Di Kamboja
4. Roti buaya, Indonesia
Anda pasti tak asing dengan tradisi yang satu ini. Benar, roti buaya adalah bagian dari ritual pernikahan dalam budaya Betawi.
Makanan ini selalu
diikutkan dalam hantaran pernikahan yang diberikan kepada mempelai. Roti
buaya memiliki makna filosofis tersendiri. Hewan reptil ini dianggap
sebagai makhluk yang setia, karena sepanjang hidupnya mereka hanya
memiliki satu pasangan. Dengan memakan roti buaya diharapkan para
pasangan akan saling setia hingga maut memisahkan.
5.Nasi bungkus, China
Apa yang romantis dari
sebungkus nasi? Ternyata ini adalah bagian dari tradisi suku Miao di
China. Pada perayaan festival Meal, para wanita akan memasak nasi
warna-warni. Kemudian para pria akan merayu mereka dengan lagu. Si
wanita akan membalasnya dengan memberikan sehelai sapu tangan berisi
nasi warna-warni tadi dan sumpit.
Jika isinya dua buah
sumpit, artinya si wanita menerima cintanya. satu sumpit berarti si
wanita menolak dengan halus, sedangkan jika nasinya berisi bawang putih
berarti si wanita menolaknya dengan kasar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !